Koran Selasa, 23 Maret 2010
Hai dunia...
Hari ini aku melihatmu lagi, dari sisi berbeda..
Komunitas yang sebenarnya tak asing ini mengetuk hati
Wajah-wajah di pagi hari itu membawa harapan
Harapan di tempat tujuan yang menjanjikan
Ya Rabb, kuatkan hati mereka, di keseluruhan hari ini..
Asap-asap itu meyakinkanku. Kota ini memang masih Ibukota negaraku.
Pergiku sementara dari hijaunya kota kelahiranku,
Singgah dikerumunan si roda tiga oranye
Aku akan suka hari ini!
Tak asing, inilah Indonesia.
Pusat segala kehidupan, segalanya ada di Jakarta.
Luas pikirku tentangnya, hingga...
Ku lewati sebuah gedung tak terlalu megah, namun megah bagi hatiku.
Tanpa sempat berkata, hati sudah dahulukan do'a..
Aku ingin belajar di sana.
Ya, tak lain. Gedung FKUI.
Lamunanku lenyap ketika sadar..
Bukan itu maksudku saat ini..
kugenggam urusan..
Walau kupikir, masih bertolak belakang jika disebut ikhtiar menuju gedung itu
Rabb, entah rasional atau tidak, aku masih yakin ada jalan menuju ke sana..
Siang, kuhabiskan di sini..
Melihat mata-mata yang mengerutkan dahi
tanda lelah, atau dengan matahari kalah?
Selalu setelah itu ku menerawang, itukah aku dewasa nanti?
Senja, masih dengan sisa tenanga pikiran dan hati..
Belum selesai! Ingat Ibu di rumah, ingat rumah..
Namun ku yakin, ada arti dibalik ini,
untuk seorang yang masih dini, awam
yang dibentuk langsung di kehidupan ini..
Rabb, Terimakasih..
Matahari tenggelam, matahari menegur
Untuk kami segera kembali, hati cemas Ibu terasa sampai sini..
Gimana Jakarta malam?
Pandanganku hanya sebatas keadaan di bilik-bilik hijau ini..
Bilik-bilik tempat aku tinggalkan kota Jakarta..
Kembali menginjak Bogor yang tak kalah indah..
Ada hujan di awal malam Jakarta!
Melihat ke peron sebelah, aku takjub!
Orang-orang itu bagai semut-semut tak berhenti putari kereta
Sepenuh apapun itu, tetap saja ada cara untuk bertumpu
Aku takut, butuh jiwa ekstra waspada jika masuk di dalamnya
Masuk di keretaku, ingin rasanya tersenyum.
Lagi-lagi ada yang mengetuk hati.
jiwa-jiwa pembawa tas itu, memang terlihat lelah
Tapi aku bersyukur, negeriku masih panen pekerja keras
dan bersyukur, hari ini bisa saksikan langsung kelelahan-kelelahan itu..
Serpihan kisah :
Ada seseorang yang memberikan sebuah koran untuk menjadi alas duduk kami di kereta, yang memang saat itu tak ada lagi bangku kosong. Dan ku lihat tanggal koran itu, koran hari ini. Ternyata masih ada orang dermawan yang memberikan kami kenyamanan melalui sebuah koran, koran yang sedang dibacanya. Koran yang masih bercerita tentang hiruk pikuk dunia, masih koran tentang keadaan Indonesia.
Hari ini aku melihatmu lagi, dari sisi berbeda..
Komunitas yang sebenarnya tak asing ini mengetuk hati
Wajah-wajah di pagi hari itu membawa harapan
Harapan di tempat tujuan yang menjanjikan
Ya Rabb, kuatkan hati mereka, di keseluruhan hari ini..
Asap-asap itu meyakinkanku. Kota ini memang masih Ibukota negaraku.
Pergiku sementara dari hijaunya kota kelahiranku,
Singgah dikerumunan si roda tiga oranye
Aku akan suka hari ini!
Tak asing, inilah Indonesia.
Pusat segala kehidupan, segalanya ada di Jakarta.
Luas pikirku tentangnya, hingga...
Ku lewati sebuah gedung tak terlalu megah, namun megah bagi hatiku.
Tanpa sempat berkata, hati sudah dahulukan do'a..
Aku ingin belajar di sana.
Ya, tak lain. Gedung FKUI.
Lamunanku lenyap ketika sadar..
Bukan itu maksudku saat ini..
kugenggam urusan..
Walau kupikir, masih bertolak belakang jika disebut ikhtiar menuju gedung itu
Rabb, entah rasional atau tidak, aku masih yakin ada jalan menuju ke sana..
Siang, kuhabiskan di sini..
Melihat mata-mata yang mengerutkan dahi
tanda lelah, atau dengan matahari kalah?
Selalu setelah itu ku menerawang, itukah aku dewasa nanti?
Senja, masih dengan sisa tenanga pikiran dan hati..
Belum selesai! Ingat Ibu di rumah, ingat rumah..
Namun ku yakin, ada arti dibalik ini,
untuk seorang yang masih dini, awam
yang dibentuk langsung di kehidupan ini..
Rabb, Terimakasih..
Matahari tenggelam, matahari menegur
Untuk kami segera kembali, hati cemas Ibu terasa sampai sini..
Gimana Jakarta malam?
Pandanganku hanya sebatas keadaan di bilik-bilik hijau ini..
Bilik-bilik tempat aku tinggalkan kota Jakarta..
Kembali menginjak Bogor yang tak kalah indah..
Ada hujan di awal malam Jakarta!
Melihat ke peron sebelah, aku takjub!
Orang-orang itu bagai semut-semut tak berhenti putari kereta
Sepenuh apapun itu, tetap saja ada cara untuk bertumpu
Aku takut, butuh jiwa ekstra waspada jika masuk di dalamnya
Masuk di keretaku, ingin rasanya tersenyum.
Lagi-lagi ada yang mengetuk hati.
jiwa-jiwa pembawa tas itu, memang terlihat lelah
Tapi aku bersyukur, negeriku masih panen pekerja keras
dan bersyukur, hari ini bisa saksikan langsung kelelahan-kelelahan itu..
Jakarta-Bogor, 23 Maret 2010
Serpihan kisah :
Ada seseorang yang memberikan sebuah koran untuk menjadi alas duduk kami di kereta, yang memang saat itu tak ada lagi bangku kosong. Dan ku lihat tanggal koran itu, koran hari ini. Ternyata masih ada orang dermawan yang memberikan kami kenyamanan melalui sebuah koran, koran yang sedang dibacanya. Koran yang masih bercerita tentang hiruk pikuk dunia, masih koran tentang keadaan Indonesia.
akhirnya di-update juga... hohoho
ReplyDeleteSubhanallah... keren tulisannya :)
@a elang : waaah nunggu ya a? *jadi malu* makasih a hehe semangat trs UNnyaaa !
ReplyDeleteJakarta-Bogor, 23 Maret 2010.
ReplyDeleteLagi mau ngapain tuh?
Ngomong-ngomong sekali update langsung ganti template. wah, hebat!
@jundullah : mau cari sponsor tadzkirah, gin.. Hoho iyaaa, template lama rada ancur tampilannya
ReplyDeletearin...aku jga mw msuk FK..
ReplyDeletemari kita jg kerja keras bersama.. :D
kita InsyaAllah bisa !
@teh fitria :
ReplyDeleteayooo teteh, berjuang yaa ^^ aamiin, kita BISA ! :)
Alumni OSIS SMAN 1 Bogor sudah berhasil menjadi mahasiswa-mahasiswi :
ReplyDeletePsikologi UI, Komunikasi UI, Menejemen UI, HI UI, Metalurgi UI, Farmasi UI, Arsitektur UI, Ilmu Komputer UI, Teknik Mesin UI, dan Ekonomi UI.
dan semoga Nisop, Fitria, dan Arin bisa mencetak catatan baru, Alumni OSIS lulusan 2010, 2011, dan 2012 ada yang masuk FKUI!
Insya Allah rin, insya Allah ada jalan menuju kesana..
Aamiin Ya Allah :) arin pun msh yakin, memang ada jalan menuju ke sana..
ReplyDeleteSubhanallah, alumni OSIS super-super :) teh tuti selamat ya teh udh punya tempat kuliah^^ terus berjuang teh hehe..