From J to U then N and E
Juni sudah terlalu banyak kasih pelajaran buatku dan orang-orang di sekitarku, terima kasih. Terima kasih sudah menjadi bulan yang hingga-detik-ini menjadi bulan yang paling berani mengasah hati, pikiran dan otakku.
Bukan aku berharap Juni hentikan pelajarannya untukku, tapi aku takut berujung ketidaksanggupan, aku takut lelah, aku takut berhenti dikalahkan perang ini. Kapan cukupnya? Kapan? Apa sampai aku benar-benar mengerti maksud semua kejadian ini? Tapi apakah selama 16 hari ini aku belum benar mengerti maksud itu?
Padahal aku berdoa untuk baiknya bulan ini. atau... ini adalah yang baik? tetapi dengan jalan yang beda? dengan pandanganku yang salah maka Juni menjadi tak baik? Entah, aku hanya lemas hati.
Aku masih harus menginjak 14 tapak lagi untuk bertemu sang bulan baru. Semoga di 14 tapak terakhir ini, aku lebih bisa jinak menghadapi apa yang datang, memperbaiki cara yang salah di 16 hari yang telah aku lewati. Ya, bukankah aku selalu berharap menjadi lebih baik? Ini, memang cara yang tak biasa, ini memang cara yang sudah sepantasnya ada untuk orang yang memang berharap lebih baik. jadi, jangan menyesal! Jadi, jangan mengeluh! Jadi, teruskan apa yang ada di depanmu, Rin!
Kuatkan aku ketika rapuh berkedudukan 2 kali di atas kokohnya diri ini.
Ingatkan aku saat hati ini berhenti mencari hikmah sebuah kejadian.
Maka, beri aku kekuatan, sekali lagi. Ini masih terlalu aneh.
PS :
Untuk Syaffa, entah apa ini namanya, aku ga pengen cerianya Syaffa hilang dari mataku. Kata sabar dari orang-orang mungkin sudah terlalu bisa Syaffa terima, dan aku pun yakin Syaffa mengerti sekali hikmah kehilangan ini. Hanya satu Syaf yang terpenting, lebih banyaklah mengingat-Nya. Syaffa harus kuat! Walau tangan jail itu adalah orang besar, buktikan kalau kamu, si anak kecil, adalah orang yang berjiwa lebih besar dari si orang besar itu! Buktikan kalau si anak kecil memiliki hati yang lebih kuat dari tenaga yang sudah orang itu salahgunakan! Buktikan kalau Syaffa berhati baik, lebih baik dari perbuatan yang dia lakukan! dan Buktikan, kalau seorang anak kecil ternyata lebih bisa mengerti daripada seorang dewasa yang ga berpikir. Sayang syaffa :)
Bukan aku berharap Juni hentikan pelajarannya untukku, tapi aku takut berujung ketidaksanggupan, aku takut lelah, aku takut berhenti dikalahkan perang ini. Kapan cukupnya? Kapan? Apa sampai aku benar-benar mengerti maksud semua kejadian ini? Tapi apakah selama 16 hari ini aku belum benar mengerti maksud itu?
Padahal aku berdoa untuk baiknya bulan ini. atau... ini adalah yang baik? tetapi dengan jalan yang beda? dengan pandanganku yang salah maka Juni menjadi tak baik? Entah, aku hanya lemas hati.
Aku masih harus menginjak 14 tapak lagi untuk bertemu sang bulan baru. Semoga di 14 tapak terakhir ini, aku lebih bisa jinak menghadapi apa yang datang, memperbaiki cara yang salah di 16 hari yang telah aku lewati. Ya, bukankah aku selalu berharap menjadi lebih baik? Ini, memang cara yang tak biasa, ini memang cara yang sudah sepantasnya ada untuk orang yang memang berharap lebih baik. jadi, jangan menyesal! Jadi, jangan mengeluh! Jadi, teruskan apa yang ada di depanmu, Rin!
Kuatkan aku ketika rapuh berkedudukan 2 kali di atas kokohnya diri ini.
Ingatkan aku saat hati ini berhenti mencari hikmah sebuah kejadian.
Maka, beri aku kekuatan, sekali lagi. Ini masih terlalu aneh.
PS :
Untuk Syaffa, entah apa ini namanya, aku ga pengen cerianya Syaffa hilang dari mataku. Kata sabar dari orang-orang mungkin sudah terlalu bisa Syaffa terima, dan aku pun yakin Syaffa mengerti sekali hikmah kehilangan ini. Hanya satu Syaf yang terpenting, lebih banyaklah mengingat-Nya. Syaffa harus kuat! Walau tangan jail itu adalah orang besar, buktikan kalau kamu, si anak kecil, adalah orang yang berjiwa lebih besar dari si orang besar itu! Buktikan kalau si anak kecil memiliki hati yang lebih kuat dari tenaga yang sudah orang itu salahgunakan! Buktikan kalau Syaffa berhati baik, lebih baik dari perbuatan yang dia lakukan! dan Buktikan, kalau seorang anak kecil ternyata lebih bisa mengerti daripada seorang dewasa yang ga berpikir. Sayang syaffa :)
juni belum membawa keberuntungan untukku
ReplyDeletemungkin wawi belum mengetahuinya...
ReplyDeletewaduh.. cipa sama nduti kenapa ini? :P
ReplyDelete@teh ndu NDUTI???? haduh baru lagi --" udh lulus aku kangen deh dipanggil-panggil teh ndu :0
ReplyDeletecipa hpnya ilang teeh :(
Ariin, ya ampun terharu masuk postingan arin *entar gua jadi X haha apabgt
ReplyDeleteAduh kesannya gua yang ilang ya haha.
Eemm Arinkuu, yang hilang itu benda mati loh ingat bukan kasih sayang bukan persahabatan bukan juga cinta kpd Allah. mungkin ini salah satu cara Allah agar cipcip bersikap lebih daripada ini.
Hp bisa dicari, dan kalo ga ada hp masih bisa hidup kan? ga nentuin surga-neraka kan? Jadi, ah masih mending hp ilang daripada kasihsayang orang yg disayang ilang.
Memori2 yang terukir dari hape itu memang untuk ditutup sekarang, sudah saatnya. Mungkin ada memori-memori baru yang akan menggantikan memori lama. tapi memori lama akan abadi...di dalam diriku ;) lagian pencurinya gatau kan hukuman SEBENARNYA itu kyk gmn?
Juni memang pahit seperti kopi tapi bulan juli? Ah mungkin ada keindahan dibalik nama juli :)
(aduh knp gua jadi rada2 melankolis genee argh!)
@syaffa : sakali cip HAHAHA BISA MELANKOLIS JUGA LO??! selamat, ketularan gw nih kaykanya hahaha
ReplyDeleteyap, setuju sekali sama perkataan syaffa, four thumbs up! :)
Insya Allah kita bakal ngerasain gula-nya Juli :D
semangat trs!