Cerita Hari Ini
*sebelumnya numpang nyontek judul entri dari si pemilik Cerita Hari Ini yang sesungguhnya :p Diizinkan kan teh? (rasa positive thinking-ku bilang iya :p)
Sabtu, 15 Oktober 2011
Tersadar.
Sebentar lagi. Semakin dekat. Ada sisi hati lain yang diketuk, untuk menyadarkan perasaan ini.
....
"galau lengser ya lu?"
....
"Cepet banget ya perasaan..."
....
"ternyata kita udah tua...."
....
dan memang yang sebentar lagi itu, benar-benar sebentar lagi.
Dua tahun lalu, aku diasuh sama mereka, diarahkan, dan pengalaman pertama berdiri, berkeringat, berhati kuat di hadapan mereka. Setahun lalu, bagian mengasuh, mengarahkan, memberi bimbingan, kedua kalinya berdiri, kedua kalinya menghadap mereka yang berbeda.
dan sekarang, waktunya gw membahas orang-orang yang akan berdiri dan menghadap kami.
Terlintas, seperti inikah kakak-kakakku membahasku?
Seketika kangen.
Botol-tissue rangkaian "pemimpin". Kalung "amanah". Es Krim. Puzzle. Moon-walking. Simulasi ulang-tahun. Tangan kuncup. "Aw". Tulisan leher. Bangunan kartu. Lumpia. Surat izin tertawa. Burung-burung kertas. Suspensi. Dilarang berbicara. Cokelat. Permainan konsentrasi. ID superman. Gelas aqua berwarna. Rantai manusia.
Rekaman itu, mungkin nanti yang akan paling sering gw putar, ternyata benar kata mereka, ini mungkin yang disebut bahan bakar.
Kalau gw semakin membiarkan semuanya merasuki hingga ke jiwa, data dana usaha, kuitansi, alamat berserakan, lembaran-lembaran uang, teriakan kalimat yang bisa bikin kami gila saat sebelum-selesai acara, kalung ID berbagai macam profesi.
Kalau gw masih bersikeras membiarkan semuanya merasuki, partner biru muda, lembaran tabel-tabel kegiatan membangun smansa, meja langganan tepat saat masuk pintu ruang guru, -sementara menjadi dia- berkenalan dengan 27 lainnya, bekerja dalam kesenangan bersama calon arsitek dan adik kecil, mendengarkan si kepala, sesuai pesan kepala tahun lalu :p
saat ini, gw belum tahu gimana saat semua memang benar-benar selesai. Rasanya?
Bingung mau memulai dari mana untuk mengungkapkan kesenangan gw berada di dalam sini. Bingung mau menggunakan kata apa yang menggambarkan suasana hati gw di sini. Yang jelas, apa yang memang gw alami, memang sungguh alami gilanya. Ga ada yang dibuat-buat.
Baiklah, Setelah hari ini, gw masih akan melanjutkan sisanya sampai benar-benar berakhir. :)
Tertampar.
Do'aku, ini jawabnya. Sudah bosan sebenarnya membahas ini, beberapa pihak juga sudah. Nguburnya gimana ya?
Kapan sampai pada penutup? atau semua ini sebenarnya sudah lewat dari penutup tapi gw masih membaca bagian lampiran? Lampiran satu ini membuat gw kadang membuka kembali halaman latar belakang, tujuan, atau tema, atau yang paling sering dan seru ya... pelaksanaan, meliputi tempat dan waktunya. Tapi sudah selesai kan, Rin, membaca proposalnya? jangan berlama-lama di lampiran. Silakan tutup. Secepatnya. Sekarang juga.
Terima kasih, untuk entah keberapa ribu kalinya, minta maaf yang mungkin bosan didengarnya. Semoga ini memang lebih baik bagi segi enam dan lingkaran. Lepaskan diri dari hal-hal yang....menggalaukan.
Baiklah, tutup. Bismillahirrahmaanirraahiim.
Tersenyum.
Terima kasih, terima kasih yang sejujur-jujurnya gw ucapkan :)
Baiklah, hari ini gw belajar tentang kembali, kepada tempat yang seharusnya hati gw kembali.
Tersadar. Tertampar. Tersenyum.
Biarkan seorang calon dokter ini belajar (lagi) soal mengendalikan apa-apa yang dirasanya, agar jatuhnya (walaupun sakit), tidak buruk.
Terakhir.
Terima kasih, Teh, gambar di atas adalah semangatku hari ini :)
Sabtu, 15 Oktober 2011
Tersadar.
Sebentar lagi. Semakin dekat. Ada sisi hati lain yang diketuk, untuk menyadarkan perasaan ini.
....
"galau lengser ya lu?"
....
"Cepet banget ya perasaan..."
....
"ternyata kita udah tua...."
....
dan memang yang sebentar lagi itu, benar-benar sebentar lagi.
Dua tahun lalu, aku diasuh sama mereka, diarahkan, dan pengalaman pertama berdiri, berkeringat, berhati kuat di hadapan mereka. Setahun lalu, bagian mengasuh, mengarahkan, memberi bimbingan, kedua kalinya berdiri, kedua kalinya menghadap mereka yang berbeda.
dan sekarang, waktunya gw membahas orang-orang yang akan berdiri dan menghadap kami.
Terlintas, seperti inikah kakak-kakakku membahasku?
Seketika kangen.
Botol-tissue rangkaian "pemimpin". Kalung "amanah". Es Krim. Puzzle. Moon-walking. Simulasi ulang-tahun. Tangan kuncup. "Aw". Tulisan leher. Bangunan kartu. Lumpia. Surat izin tertawa. Burung-burung kertas. Suspensi. Dilarang berbicara. Cokelat. Permainan konsentrasi. ID superman. Gelas aqua berwarna. Rantai manusia.
Rekaman itu, mungkin nanti yang akan paling sering gw putar, ternyata benar kata mereka, ini mungkin yang disebut bahan bakar.
Kalau gw semakin membiarkan semuanya merasuki hingga ke jiwa, data dana usaha, kuitansi, alamat berserakan, lembaran-lembaran uang, teriakan kalimat yang bisa bikin kami gila saat sebelum-selesai acara, kalung ID berbagai macam profesi.
Kalau gw masih bersikeras membiarkan semuanya merasuki, partner biru muda, lembaran tabel-tabel kegiatan membangun smansa, meja langganan tepat saat masuk pintu ruang guru, -sementara menjadi dia- berkenalan dengan 27 lainnya, bekerja dalam kesenangan bersama calon arsitek dan adik kecil, mendengarkan si kepala, sesuai pesan kepala tahun lalu :p
saat ini, gw belum tahu gimana saat semua memang benar-benar selesai. Rasanya?
Bingung mau memulai dari mana untuk mengungkapkan kesenangan gw berada di dalam sini. Bingung mau menggunakan kata apa yang menggambarkan suasana hati gw di sini. Yang jelas, apa yang memang gw alami, memang sungguh alami gilanya. Ga ada yang dibuat-buat.
Baiklah, Setelah hari ini, gw masih akan melanjutkan sisanya sampai benar-benar berakhir. :)
Tertampar.
Do'aku, ini jawabnya. Sudah bosan sebenarnya membahas ini, beberapa pihak juga sudah. Nguburnya gimana ya?
Kapan sampai pada penutup? atau semua ini sebenarnya sudah lewat dari penutup tapi gw masih membaca bagian lampiran? Lampiran satu ini membuat gw kadang membuka kembali halaman latar belakang, tujuan, atau tema, atau yang paling sering dan seru ya... pelaksanaan, meliputi tempat dan waktunya. Tapi sudah selesai kan, Rin, membaca proposalnya? jangan berlama-lama di lampiran. Silakan tutup. Secepatnya. Sekarang juga.
Terima kasih, untuk entah keberapa ribu kalinya, minta maaf yang mungkin bosan didengarnya. Semoga ini memang lebih baik bagi segi enam dan lingkaran. Lepaskan diri dari hal-hal yang....menggalaukan.
Baiklah, tutup. Bismillahirrahmaanirraahiim.
Tersenyum.
"Terlalu kecil pundak seseorang untuk menopang masa depan lu yang sangat besar." -Ghilan
It means, gw emang hanya harus bergantung kepada-Nya kan?Terima kasih, terima kasih yang sejujur-jujurnya gw ucapkan :)
Baiklah, hari ini gw belajar tentang kembali, kepada tempat yang seharusnya hati gw kembali.
Tersadar. Tertampar. Tersenyum.
Biarkan seorang calon dokter ini belajar (lagi) soal mengendalikan apa-apa yang dirasanya, agar jatuhnya (walaupun sakit), tidak buruk.
Terakhir.
Terima kasih, Teh, gambar di atas adalah semangatku hari ini :)
Sial. Bisa nggak sih tahu waktu sedikit? Jangan dipost dulu kalau belum waktunya. Gw jadi mikir kemana-mana nih sekarang. Gw gak mau galau kayak lu! :p Seenggaknya, gw gak mau galau sebelum waktunya. Siaaaaaal
ReplyDelete