You will always get back home
Semester 2 sudah berjalan sekitar 3 minggu, dan ketiga minggu itu anak pertama satu ini masih aja bolak-balik pulang ke Bogor. Kenapa? Kangen terus? Homesick? Nggak. Bandung kini menjadi salah satu kota favorit, kok. PPR 3, Ganesha 10, Reksabumireswara -- ya memang gak ada alasan untuk gak bersyukur.
Minggu ke-1
OASE 2013
Alhamdulillah, sekali lagi terima kasih kepada Meriam Baja untuk 2 hari menyayangi Rantai Emas-nya. Semoga berkah dan berhasil melahirkan hati-hati pejuang kebaikan :)
Minggu ke-2
Kalau minggu ini, memang haknya Mama, Bapak, dan Bayu.
*baru sampai Bogor* *Mama telepon Bapak* "Mas, nanti malam makan di luar, yuk, mumpung lengkap, ada Arin nih di Bogor."
Ya, satu atap pun masih jarang bertemu. Entah saya bangun shubuh kendaraan bapak sudah tidak di rumah, entah saya sudah tertidur lelap saat bapak sampai, karena itulah mama selalu jadi yang paling semangat mengumpulkan. Belum punya adik sudah puber, yang ga bisa dibohongin senengnya ya main sama temen-temennya. Tapi di malam itu, di meja itu, bersama, rasa syukur dalam hati bisa menjadi bahagia yang sederhana.
"Mbak, terima kasih semester 1nya, Bapak bangga dan senang dikasih hadiah sama Mbak Arin, semester ini bisa 4 dong ya?"
tidak ada jawaban. Hanya aamiin dalam hati.
Hal ini mengingatkan pesan dari seorang teman, kalau hidup cuma mendongak, itu bikin pegel, jadi harus diimbangi dengan menunduk. Ya, everyone knows this meaning, kan? Saya masih dianugerahi ayah ibu yang support-nya ga terkalahkan, saya masih dikelilingi doa-doa mereka, walaupun saya sekarang bukan di tempat harapan awal mereka. Di waktu yang sama, saya teringat kamu, Nov. Allah memang selalu punya cara untuk menguatkan hati seseorang ya? Semoga dengan harapan besar yang tak tergoyahkan dari ibu-nya Novi, bisa membuat sahabatku satu ini ga pernah nyerah mendapatkan jaket putih-nya.
yang jelas, harus tetap berjuang.
Rasanya siiip banget waktu saya baca itu. Kamu juga ya, Nov?
Kadang pembaca kurang sabar nunggu cerita akhir sebuah buku, padahal si penulis cerita masih ingin membuat seru ceritanya, me-naikturun-kan emosi pembaca, memutar-mutar arah, tapi tenang aja, sudah dipersiapkan akhir cerita terbaik kok. Sama kayak kita, kalau masih belum merasakan tepatnya ada di sini, Allah masih menguji kesabaran untuk terus menikmati cerita-Nya terlebih dahulu, hingga saat itu akan datang, ketika kita akhirnya bisa bilang "Oh.....ini maksud-Nya...".
Minggu ke-3
Merasa salah pulang kali ini. Seketika ada yang berubah. Suasana hati benar-benar berubah setelah itu. Noraknya saya adalah, mau banget membahas di sini, tapi tidak bisa. Terlalu pribadi. Terlalu rumit. Tapi entah, sejak itu saya menjadi lebih memahami, peran saya sebagai anak pertama itu penting. Dibutuhkan untuk bertindak sesuatu yang selama ini statis. Rabb.... aduan ini hanya tertuju pada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati.....
Allah memang selalu punya cara mendewasakan hamba-Nya. Allah selalu punya cara mengabulkan sebuah doa yang isinya "kuatkan hamba-Mu yaa Rabb...", Allah selalu punya caranya. Lagi-lagi saya ditantang untuk percaya kalau pertolongan Allah itu dekat. Saya diminta lebih banyak lagi dekat, berharap, bersabar, bergantung kepada-Nya. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.... (QS 94: 5-6)
Teguran Allah. Saya hampir lupa, selama ini ikut sibuk mengatasi masalah mereka, tapi keluarga sendiri, yang di pelupuk mata, baru nampak. Faghfirlii yaa Rabb.... terima kasih tegurannya, Rabb :( Saya memang harus pulang, saya harus pulang. Harus tetap pulang. Sampai yang satu ini bisa selesai, oleh saya, dan Engkau yaa Rabb....
Every road is a slippery slope.
There is always a hand that you can hold on to.
Looking deeper through the telescope
You can see that your home’s inside of you.
Just know, that wherever you go, no you’re never alone, you will always get back home
#nowplaying Jason Mraz- 93 million miles
baru tiba di Bandung dari pulangnya,
yang besok kuis kalkulus.