Dua Variabel: Ikhtiar dan Do'a
Selamat pagi, hai orang-orang dengan sisa lelah yang lalu, sisa sedih kemarin, sisa rasa kecewa, sesal, marah, dan rasa-rasa lain yang menggelisahkan.
Selamat.
Atas terpilihnya kamu, menjadi salah satu dari banyak orang yang menurut-Nya layak untuk berjuang sekali lagi.
Selamat.
Atas takdirmu, menjadi orang yang dipilih-Nya, untuk mampu berjalan lebih lama lagi.
Jodohmu ternyata masih sabar untuk tidak bertemu denganmu saat ini. Semoga kau juga cukup sabar, dan tentu ikhlas, untuk terus menjemputnya, dengan cara yang baik, dengan cara yang haru lagi mengharukan.
Bertahanlah.
Hingga sampai pada masanya, ketika kau menang, kau akan bersyukur atas perjuangan ini. Hingga ketika kau berhasil mendapatkan, tidak pernah ada keluh selanjutnya. Tida akan pernah ada kata menyia-nyiakan yang bertubi-tubi.
Karena orang-orang yang tahu rasa sulitnya mendapatkan, tahu betul arti menjaga seutuhnya.
Ada tempat untukmu. Tempat terbaik untukmu.
Kau dipersilakan menangis, dengan syarat: ketika memang usahamu belum sampai titik maksimal. Ketika hasil yang diharapkan tidak sesuai itu akibat dari kelalaianmu berikhtiar. Silakan menangis penyesalanmu. Silakan. Lalu apa yang harus dilakukan? Perbaiki ikhtiar dan do'amu, maka Dia akan memperbaiki hasilmu.
Tapi.
Kau tidak boleh bersedih, ketika ikhtiarmu sudah dibatasi kemampuanmu, dan hasilnya tetap tidak sesuai harapmu. Tuhanmu tidak pernah mengingkari janji, kan? Janji untuk menempatkan kita, di tempat terbaik, saat kita sudah ikhtiar dengan benar. Soal ini kamu harus belajar membuka mata lagi, bahwa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut-Nya, bahwa yang buruk menurut kita, belum tentu buruk menurut-Nya. Yuk buka lagi QS.Al-Baqarah 216.
Tetap bertahan, tetap berjuang, tetap bergerak!
Variabel yang bisa kamu ubah hanya 2: ikhtiar yang benar dan do'a. Semua pejuang yang baik, cuma itu kok kerjaannya.
Selamat berbaik sangka kepada-Nya.
Jangan berputus asa dari rahmat-Nya ya :)
Memang bukan kemarin, tapi Juli nanti. Insya Allah.