Widget HTML Atas

Buat Siapa Aja

Terang saja, ada hal-hal di dunia ini yang bisa dalam sekejap membuatmu menjadi orang lain, atau berpura-pura menjadi orang lain. Katanya, untuk kebaikan bersama, menutup kejujuran itu hal termungkin yang bisa dilakukan.

Kalau boleh kontra, aku pelakunya. Kenapa harus tidak jujur? Di saat ada fasilitas solusi untuk mengatakan apa adanya, mengapa harus melakukan apa yang sebenarnya membuat hati sendiri tidak tentram? Cukup hebat menawarkan rasa sakit, hah?

Lama-lama manusia harus dididik untuk berhenti mengada-ada. Harus diajarkan berjalan tanpa topeng. Atau........... menurutnya, dunia ini memang disediakan bagi para manusia untuk bersandiwara? Tidak, kan.

Berhentilah. Lelah sendiri, nanti. Karaktermu juga butuh tempat di dunia ini, pribadimu punya hak untuk diakui. Jangan menjadi diktaktor diri- lantas seenaknya hidup palsu dan memalsukan.
Jujur. Minimal untuk diri sendiri. Selanjutnya, untuk keluarga? Atau teman dekat, deh. Kekasih? No. Peran ini sih memang ditakdirkan menjadi contoh kepalsuan dunia. Ha-ha. Opini.

Selamat berbahagia, selamat merdeka. Walaupun contoh negaramu ini memang buruk- merdeka tapi mati, semoga kamu bisa hidup merdeka atas dirimu sendiri, dimerdekakan oleh sesuatu yang orang sebut kejujuran.

“Tinggalkanlah yang meragukanmu dan beralihlah pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.”  ( HR. Tirmidzi no. 2518 dan Ahmad 1/200)

Tulisan ini bukan untuk orang spesifik- didedikasikan untuk siapa saja, siapa saja yang butuh, benar-benar siapa saja.